Ketua Grup Persahabatan Parlemen Yunani – Indonesia (Greece – Indonesia Friendship Group), Mrs. Kozompoli Panagiota ingin memperdalam kerjasama Indonesia – Yunani dalam bidang keamanan, pariwisata, perdagangan dan maritim. Hal tersebut disampaikan pada saat Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan kunjungan Teknis BKSAP ke Yunani pada tanggal 17 – 23 Mei 2017 lalu.

Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP ke Yunani dipimpin Wakil Ketua BKSAP Yuliari.P Batubara didampingi oleh 3 (tiga) Anggota BKSAP lainnya yaitu: Doni Maryadi Oekon (F PDI Perjuangan); Abdul Kadir Karding (F PKB); M. Arief S. Suditomo (F P. Hanura).

Diungkapkan Kozompoli, Indonesia dan Yunani memiliki beberapa persamaan seperti sama-sama negara maritim, dan sama-sama pernah dijajah lama. Indonesia dan Yunani merupakan dua negara kepulauan yang memiliki potensi besar di bidang maritim, pariwisata, perkapalan dan perdagangan.

Seiring dengan perkembangan hubungan bilateral kedua negara yang telah dimulai sejak tahun 1958, kerjasama antara Parlemen Yunani dan DPR RI juga semakin berkembang, ini dapat dibuktikan peran kedua parlemen dalam mendorong pemerintah dan pihak swasta  dalam meningkatkan kerjasama membuahkan hasil yang nyata apabila dilihat dari perkembangan yang signifikan dari grafik nilai ekspor/import kedua  negara setelah kedua parlemen melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemerintah dan pihak swasta.

Hal yang sama dikatakan Wakil Ketua BKSAP, Juliari P. Batubara, keberhasilan kedua parlemen dalam mendorong pemerintah dan pihak swasta dalam meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan harus dikembangkan lagi pada kerjasama kedua negara di sektor lainnya seperti pariwisata, pendidikan, kebudayaan, maritim dan lain-lain.

Selain melakukan pertemuan dengan Hellenic Parliament Delegasi Teknis BKSAP juga melakukan pertemuan dengan Kementerian Kebudayaan dan Olah Raga serta pertemuan dengan Piraeus Port Authority. Pada kesempatan ini, Delegasi Teknis BKSAP banyak menerima masukan bagaimana cara mengemas suatu nilai-nilai sejarah dan kebudayaan menjadi sebuah industri pariwisata. Yunani sangat berhasil dalam mengembangkan industri pariwisata dengan mengemas nilai-nilai sejarah dan kebudayaan, Yunani menjadikan industri pariwisata sebagai sektor unggulan dari segi bisnis sehingga bisa menopang ekonomi Yunani yang sedang mengalami krisis moneter.

Pada pertemuan ini Ketua Delegasi menyampaikan agar Indonesia dapat dilibatkan untuk berpartisipasi dalam beberapa event besar kesenian dan kebudayaan yang diselenggarakan di Yunani. Delegasi Teknis BKSAP juga menyempatkan melakukan pertemuan dengan Direksi dan Management Piraeus Port Authority. Piraeus Port merupakan pelabuhan kapal terbesar di Yunani dan kawasan Mediterania.

Pelabuhan yang belokasi di atas lahan seluas 3.500ha ini berada di bawah kepemilikan bersama antara China Ocean Shipping (Group) Company dan Hellenic Republic Asset Development Fund. Dalam pertemuan Delegasi Teknis BKSAP berharap Piraeus Port Authority juga dapat melakukan kerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia ke depan. Delegasi melihat Piraeus Port Authority sangat bagus dalam mengelola sebuah pelabuhan yang layak, baik untuk pelabuhan pariwisata, jasa angkutan umum dan pelabuhan industri dan perdagangan. Pelayanan dan fasilitas pelabuhan menyerupai standard bandara internasional.

Hubungan bilateral Indonesia – Yunani baru berjalan 58 tahun, tetapi upaya-upaya kongkret sudah dilakukan dalam rangka menjalin kerjasama oleh kedua belah pihak. Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, sebagai institusi diplomasi parlemen DPR memandang perlunya adanya konsistensi kerjasama dari Pemerintah untuk mendukung upaya peningkatan kerjasama kedua negara di berbagai bidang, karena saat ini Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar dalam bekerjasama dengan Yunani.